Sabtu, 10 Februari 2018

LANGKAH KEMANA

Kenal dunia saat pertama kesadaran terjaga
Dan ku tahu aku hanyalah satu bukan dua
Berkedara raga menumpang nyawa kembara
Memulai pelajaran kehidupan dunia fana

Kenal cinta saat pertama rasa merasuki dada
Dan ku tahu yang kudamba satu bukan dua
Berkedara harapan menumpang pada asa
Memulai merancang penyatuan nan sempurna

Kenal duka saat pertama rasa terluka
Dan ku tahu ujian membuat kian dewasa
Berkendara ilmu menumpang pada bijaksana
Memulai membentuk jiwa menuju sempurna

Kenal takdir saat pertama kurasa tiada kuasa
Dan kutahu aku tidak bisa berbuat apa-apa
Berkendara suratan menumpang pada masa
Memuai sesuatu dan aku terasa menjadi dua

Tahta telah kuletakkan dan harta mulai terlupa
Namun rasa didada datang tiba-tiba entah darimana
Aku hanya tertegun ragu dan dunia penuh tanya
Dan kini yang kukenal terasa asing dan aku siapa...

Tiada jawaban dan tiada suara memberi berita
Pengetahuan telah gugur dan tekad sia-sia
Patahlah semua rangkaian fikir dan analisa
Akulah yang tersisa dalam langkah tanpa tanda


Selasa, 16 April 2013

Tidak Jelas Tujuan

Tidak jelas tujuan. Yang pasti bukan mengurai masalah untuk diselesaikan. Takutnya hanya menarik kesimpulan berdasarkan kegetiran sendiri.

Tidak jelas tujuan. Bukan untuk mempersatukan. Takutnya hanya untuk menikmati proses penumpahan segala kekesalan.

Tidak jelas tujuan. Bukan mimpi untuk suatu keindahan. Takutnya hanya mengumbar bara yang tercipta dari sifat yang mudah terbakar.

Tidak jelas tujuan. Dan memang bukan utk suatu tujuan. Takutnya hanya peduli dengan proses penghakiman dengan kitab kebenaran yg disusun sendiri.

Tidak jelas tujuan. Bukan atas nama cinta. Takutnya merasa kenangan indah masa kecil itu tidak pernah nyata.

Tidak jelas tujuan. Bukan untuk menyusuri satu-persatu kasih sayang yang pernah diberikan. Takutnya merasa hampa dan takut bahagia.

Tidak jelas tujuan. Bukan tengah mencari dewasa. Takutnya hanyut tak terkendali dibawa arus pembiasan fakta dan fatamorgana.

Tidak jelas tujuan. Mungkin juga tidak ada. Takutnya hanya merasa mendapatkan kondisi yang tepat utk melampiaskan seluruh kepahitan diatas kekhilafan yang lain.

Tidak jelas tujuan. Tidak lagi takut derita. Takutnya kekacauan telah menjadi kebutuhan bawah sadar.
 
Tidak jelas tujuan. Tidak juga untuk kebenaran. Takutnya hanya kecanduan disakiti dan balas menyakiti.

Bukankah yang mudah terbakar itu bukan hanya membakar diri, tapi juga yang disekitarnya. Dan api akan pulang kepada api.
Mari padamkan api. Mari bernyali lagi utk bermimpi. Fokus pada satu tujuan. Keindahan...





Powered by Telkomsel BlackBerry®

Selasa, 04 Desember 2012

Gelisah Yang Menenangkaan


Entah rindu atau hanya gelisah semata
Terjepit sesak antara satu sadar dengan kesadaran lain
Entah mana dan batas dimana
Hanya jantung yang mengerti dengan berpacu detak
Tubuh yang kadang tak sanggup menahan beban
Antara terus berjalan dan dalam kepasrahan
Bagai nyala lilin yang tertiup angin
Bagai hidup di dua alam
 
Mengadu ke Keluasan Ilmu, menghiba ke Keluasan Kasih
Entah kemana dan bagaimana kusampaikan
Lelah berjalan pada fikiran
Jiwa yang mendangkal rasa
Entah apa itu kesadaran
Hanya berteman dengan desah nafas panjang
Sesekali berteriak berharap kan sampai
Sesekali berbisik berharap kedekatan
 
Wahai Sang Kesadaran tamparlah aku
Wahai Sang Keheningan selimutilah aku
Wahai Sang Kedamaian peluklah aku
Wahai Sang Kasih Sayang pangkulah
Biar ku larut meluas melebihi alam semesta
Biar ku hilang dalam Kemahaan
Biar ku menyatu dalam segala kehendak-Mu
Biar ku patuh dalam segala yang Engkau gerakkan
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sabtu, 16 April 2011

Renungan Babak Ini

Entah apa itu...
Semilir angin berlalu hanya melatar suara hatiku yang hening
Berbisik tak jelas seakan tak peduli terabaikan rasa nan tengah jauh
Datang dan pergi berirama gemerisik daun-daun pepohonan lembah ini

Sungai kecil mengalir tak deras menyapa batu nan tetap pada pendiriannya
Bening dan damai dalam laju menuju lautan tak terhentikan
Aku hanya terpesona sejenak untuk tenggelam kembali dalam kenangan

Sepertinya mereka sengaja tak peduli untuk memberi ruang dalam latar nyanyian alam
Dan setiap aliran kenangan melintas makin deras terpancing suasana
Damai dalam sunyi, derita dalam sepi, saling berjalin indah seperti kala itu.

Babak ini aku seakan kalah, atau suasana membuatku menyerah dan kalah.
Godaan impian melambai merayu seakan penuh cemoohan ala sahabat
Dan aku hanya duduk terpaku, kupaksakan tersenyum selintas untuk membuktikan kedamaian
Sampai jumpa di babak berikutnya...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Minggu, 10 Oktober 2010

MINANGKABAU

Minangkabau.
Jikok tadangan kato nantun, manyimbua darah dalam pambuluah. Tabayang lansuang rumah gadang bagonjong, tampak saluak jo tikuluak tunciang, timbua bangga di dado, taraso mulia dihati, bak lahia di tanah berkah, bak timbua di masyarakat nan tinggi, bak raso jadi suku nan paliang santiang.

Kato diujuang tadi nan indak lamak, sifat nantun nan bakambang banyak, buto mato dek kabanggaan, pakak talingo dek ka ongehan, mati raso de kasombongan. Iyo nan di awak juo nan nomor satu.

Takilek ikan dilubuak, lah tantu jantan batinonyo, diasak urang lubuak nantun, talonsong ongeh wak manyampaiannyo. Lubuak di asak ndak kacenoan, dalamnyo lunau nan indak ta ukua, aia karuah nan ma andokan, riak tanang nan mangicuah. Kok karuah dek dupakaruah urang, kok tanang dek angin nan di imbek, lah ndak jaleh isi tabek, tapi nan ota gadang balapia juo, dan diawak yo santiang juo.

Ibaraik kato rang tuo-tuo, bantuak katak dibawak tampuruang, sangko urang nan jadi katak nyo, ruponyo awak nan indak sadar, sangko kabodohan urang nan jadi tampuruang, kironyo ongeh diawak nan mangungkuang.

Takuruang nak dilua, tahimpik nak diateh. Indak salah rang sa isuak, nan salah urang mamakai kini. Dipadia urang takuruang dilua, dilua nan baujan bapaneh, indak dibao sato jo parundingan didalam, lamo barado dilua kenyataan, didalam mimpi wak santiang juo. Kok taimpik urang di bawah, dek inyo tau ka ujan batu, awak diateh nan maidokan, lah bangkak bangkak taraso gapuak juo.

Jikok didiri sanak tadapek nan bantuak iko, tolonglah capek baputa arah, sifat nan bukan dinilai surang, tapi sifat nan dinilai urang banyak. urang nan banyak bukan urang nan takuik jo awak, tapi rang banyak nan talok mangecek kabanaran.
Jikok ndak ado nan mangatoan kabanaran, sanak artinyo nan manutuik jalan.

Minggu, 13 September 2009

Ada apa denganmu?? ada apa denganku?? ada apa ini??

By: Alexander Susilo

Terkadang sulit untuk memahami apa yang terjadi dengan kita, dengan orang lain, atau dengan alam semesta, jika hanya kita perhatikan luarnya saja. Kadang di dalam hati muncul pertanyaan-pertanyaan aneh dan berulang-ulang. Ada apa ini??
Untuk itu mari pahami cerita dibawah ini, semoga bisa sedikit membuka keingintahuan kita untuk membuka lebih lebar dan lebih dalam lagi.
 
Tahukah anda bahwa anda beraktifitas sehari-hari dengan menggunakan 2 kesadaran (untuk hasil yang lebih baik).
Jika anda membawa mobil pertama kali, anda akan sibuk dengan ingatan-ingatan teori mengemudi yang diajarkan instruktur agar anda tidak celaka di jalan raya. Namun kadang anda kesulitan mengingat seluruh perintah itu. Tiba-tiba anda harus diingatkan, "kasih sen kanan dulu baru belok".
Pada saat anda sudah terbiasa dan mahir mengendarai mobil, seluruh perintah itu tidak pernah anda ingat lagi, tapi anda dapat membawa mobil dengan lebih baik.

Mengapa demikian??
Karena untuk pertama kali bawa mobil anda hanya menggunakan otak sadar anda untuk mengemudi. Dengan penuh kesadaran anda perhatikan spion, anda ingat dimana letak rem, koupling dan bagai mana menginjaknya dan apa fungsinya, bagai mana kalau begini atau begitu, dimana lampu sen, dan masih banyak memori yang menyibukan kesadaran anda hingga anda tidak tahu lagi mana memori terpenting untuk situasi saat ini, dan terkadang anda lupa memperhatikan kondisi dijalan raya. Sementara otak bawah sadar tidak dapat membantu apa-apa karena belum ada memori tentang itu.

Saat hal ini diulang-ulang dan terus- menerus, perintah dan teori sudah ada dalam otak bawah sadar anda (memang demikian cara mengakses otak bawah sadar). Kesadaran anda dipandu oleh otak bawah sadar, sehingga otak sadar tidak perlu sibuk lagi, karena kemampuanya hanya 12% dari kemampuan total otak.

Seseorang yang trauma mengendarai mobil, memiliki memori yang salah (sebagai memori dasar untuk tindakan) dalam otak bawah sadarnya. Ketika mengedarai mobil otak bawah sadar bukan membantu untuk berkendara, tapi malah menceritakan trauma tentang suatu kejadian. Alhasil, orang tersebut tidak mampu mengendarai kendaraannya, sampai memori bawah sadarnya diperbaiki.

Jika anda berfikir anda bisa, namun setelah mencoba ternyata anda tidak bisa melakukannya, artinya otak bawah sadar anda telah mengatakan tidak bisa, walau otak sadar anda mengatakan bisa. Otak bawah sadar selalu akan menang melawan otak sadar, kecuali memori bawah sadar anda dirubah.

Banyak cara merubah memori bawah sadar. Secara umum sebutlah hipnosis/hipnotis.  Baik selfhypnosis, dibantu terapis, atau dengan ritual yang mengkondisikan hipnosis (misalnya shalat malam, meditasi, dzikir, doa dan lain-lain). Metoda mana yang cocok buat anda tergantung sifat hipnosis anda. Apa anda orang yang gampang dihipnosis, rata-rata, atau orang yang sulit.

Jadikan diri anda menjadi orang yang lebih baik dengan memprogram ulang otak bawah sadar anda (subconcius mind & unconcius mind) karena itulah salah satu tujuan ritual ibadah anda (jika anda memikirkan) dan jika anda melakukannya sungguh-sungguh dan disiplin semumur hidup, anda bisa bayangkan anda bisa menjadi apa.
Semoga bermanfaat..


Berselancar lebih cepat.
Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser.Dapatkan IE8 di sini! (Gratis)

Sabtu, 08 Agustus 2009

KESEIMBANGAN SEMPURNA

(AlexanderS-06)

Alam diciptakan dengan keseimbangan yang sempurna
Keseimbangan Alam adalah keadilan yang dianugerahkan-Nya
Jika Engkau melihat ketidakseimbangan
Itu hanya karena keterbatasan pengetahuanmu

Engkau tidak akan terima lebih dari yang pernah Engkau berikan

Jika Engkau telah memberikan lebih hari ini, maka suatu saat nanti
Engkau akan terima kelebihan itu
Jika Engkau telah menerima lebih hari ini, maka suatu saat nanti
Engkau akan membayarnya

Jika yang Engkau berikan itu baik,
Tentu engkau akan menerima yang baik
Jika yang engkau berikan itu tidak baik,
Tentu engkau akan menerima yang tidak baik

Jika yang engkau terima dengan cara yang baik,
Tentu engkau akan membayarnya dengan cara yang baik
Jika engkau terima dengan cara yang tidak baik
Tentu engkau akan membayar dengan cara yang tidak menyenagkan pula

Cara yang baik seperti yang diajarkan Tuhanmu dan yang dibisikan oleh Nuranimu

Jika Nurani tidak membisikkan apa-apa, atau malah berbisikan sebaliknya
Maka waspadalah engkau telah kehilangannya
Atau telah tertimbun oleh debu dan karat kekhilafanmu
Mari bersihkan

Relakan apa yang tengah engkau rasakan
Di hati, di tubuh, di fikiran, atau diantara gabungannya
Seraya bersyukur atas apa yang digariskan untukmu dengan menyebutkan Nama-Nya.
Karena Dia menciptakan segala sesuatu telah sesuai menurut perhitungan-Nya, keseimbangan yang sempurna.